Sabtu, 12 September 2015

Inikah Sistem Pendidikan Indonesia???


       Beginilah keadaan pendidikan di Indonesia, keadaan dimana saya merasakan kesedihan yang mendalam setelah saya mengamati konspirasi yang ada. Doktrin demi doktrin dilancarkan lembaga pendidikan kepada para pelajar, dari TK sampai SMA mungkin juga sampai Sarjana didoktrin  untuk sukses dan kaya banyak uang. Pada akhirnya yang ada dipikirannya cuma sekolah lulus dapat ijazah terus kerja dapat gaji banyak kemudian menikah punya anak dan reuni saling memamerkan kekayaan masing-masing. Itu pelajar yang mengenyam pendidikan, lalu bagaimana dengan yang tidak mengenyam pendidikan??? mereka yang tidak berpendidikan hanya bisa pasrah dengan apa yang ada seakan-akan putus asa dengan apa yang dijanjikan pemerintah. Padahal dalam UUD 1945 sudah dijelaskan bahwa semua orang berhak menerima pendidikan dan saat ini pemerintah belum sepenuhnya memenuhi apa yang sudah dijelaskan dalam UUD 1945.

       Kita yang beruntung mengenyam pendidikan khususnya untuk para mahasiswa jangan demo-demo mulu setelah diajak makan di Istana malah nurut sama pemerintah. Jika mahasiswa sudah tau kalau pemerintah sudah tidak mampu memenuhi pendidikan rakyat, mahasiswa bisa langsung turun tangan dengan cara mendirikan sebuah taman belajar bagi mereka yang tidak bisa mengenyam pendidikan seperti para anak jalanan. Padahal mereka punya potensi untuk menjadi orang-orang sukses yang bermanfaat bagi bangsa dan agama. Tapi kenyataannya miris mahasiswa hanya demo demo dan demo tanpa ada usaha yang nyata, apatis pula terhadap lingkungan sekitar. Mereka yang tidak bisa mengenyam pendidikan membutuhkan kita para pelajar yang mempunyai berbagai ilmu.

      Untuk pemerintah tolong jadilah negarawan bangun bangsa ini tanpa mengharapkan bayaran, bayaran seorang pemimpin sudah ada disana (akhirat). Jangan kebanyakan janji-janji sekolah gratis yang ntar bikin Indonesia semakin miris. Lembaga pendidikan tidak membutuhkan niat belajar seorang pelajar tapi membutuhkan uang saku pelajar, lembaga pendidikan tidak mau tau bah dia lulus atau nggak yang penting tiap bulan bayar uang spp. Lembaga pendidikan harus memprioritaskan ilmu agama (internal) sebelum memprioritaskan ilmu umum (eksternal) agar pelajar tidak mengalami kebutaan ilmu internal. Tidak ada salahnya mencoba sistem pendidikan pada zaman Rasulullah SAW.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar